Masalah Haji Belum Terselesaikan Ini Alasannya

Menurut Menag, lamanya penyelenggaraan ibadah haji sangat dipengaruhi oleh rentang waktu pemberangkatan dan pemulangan. Untuk mempersingkat waktu tersebut, perlu didukung pesawat berbadan lebar sehingga bisa mengangkut jamaah lebih banyak dalam setiap penerbangan.

“Sementara ini tidak semua bandara di Tanah Air punya fasilitas untuk didarati pesawat besar, dan kendala ini belum bisa diatasi. Meski  demikian ke depan harus ada trobosan agar pelaksanaan penyelenggaraan  ibadah haji dari tahun ke tahun mengalami perbaikan,” pinta Menag ketika menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2014 di  Gedung Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin Jakarta, Kamis (02/01).

Selama ini masa tinggal jamaah haji reguler di Arab Saudi maksimal 42 hari. Sebetulnya waktu tinggal tersebut masih dapat diperpendek jika pemberangkatan dan pemulangan jamaah mempergunakan pesawat berbadan lebar seperti  Airbus 380 (A380). Sayangnya bandara di Tanah Air tidak memiliki landasan cukup untuk didarati jenis pesawat tersebut.

“Untuk ini saya mendorong Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan, agar kemampuan bandara bisa ditingkatkan sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar untuk melayani jamaah haji,” kata Menag, dalam pemberitaan Kemenag.

Menag menambahkan, tuntutan masyarakat untuk perbaikan penyelenggaraan ibadah haji semakin tinggi. Untuk itu ia meminta agar pengelolaan anggaran haji dilakukan dengan hati-hati. Sekali kebijakan dibuat dan tidak sejalan dengan penyelenggaraan haji,  maka hal itu dipastikan akan menuai kritik dari publik. Kritik publik pun tidak boleh  diabaikan, tetapi harus dijadikan sebagai bahan masukan untuk perbaikan.

“Jangan membuat kebijakan yang salah,” kata Menag mengingatkan.

Terkait dengan anggaran, Menag mengatakan, prediksi untuk berbagai kebutuhan  penyelenggaraan haji tidak boleh meleset. Sebab, bisa menjadi ‘hantaman dahsyat’. Kementerian Agama bisa diserang dari berbagai pihak.

Terlebih untuk penyelenggaraan haji 2014 sudah ditandai dengan melemahnya nilai  rupiah. Semua itu akan berpengaruh pada harga tiket jamaah haji.

“Harga bahan bakar pesawat naik, dipastikan harga tiket pesawat juga akan naik. Belum lagi kalau terjadi kenaikan harga pemondokan di Makkah dan Madinah. Perhitungan itulah yang oleh Menag diminta untuk bisa segera dilakukan dengan tepat dan cepat,” katanya.*